Assalamualaikum,disini,saya kongsikan nasihat dari Ibnu Qayyim,lanjutan dari bedah buku Risalah Bagi Setiap Muslim pada 6/4/2011 di Anjung Semarak.Semoga bermanfaat.
Nasihat Ibnu Qayyim
Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam. Selawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi dan Rasul paling mulia. Amma ba’du.
Berikut ini sepuluh nasihat Ibnul Qayyim rahimahullah untuk menggapai kesabaran diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat:
1)Pertama, hendaknya hamba menyedari betapa buruk, hina dan rendah perbuatan maksiat. Dan hendaknya dia memahami bahwa Allah mengharamkannya serta melarangnya dalam rangka menjaga hamba dari terjerumus dalam perkara-perkara yang keji dan rendah sebagaimana penjagaan seorang ayah yang sangat sayang kepada anaknya demi menjaga anaknya agar tidak terkena sesuatu yang membahayakannya.
2)Kedua, merasa malu kepada Allah… Karena sesungguhnya apabila seorang hamba menyedari pandangan Allah yang selalu mengawasi dirinya dan menyedari betapa tinggi kedudukan Allah di matanya. Dan apabila dia menyedari bahawa perbuatannya dilihat dan didengar Allah tentu saja dia akan merasa malu apabila dia melakukan hal-hal yang dapat membuat murka Rabbnya..Rasa malu itu akan menyebabkan terbukanya mata hati yang akan membuat Anda bisa melihat seolah-olah Anda sedang berada di hadapan Allah…
3)Ketiga, sentiasa menjaga nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu dan mengingat-ingat perbuatan baik-Nya kepadamu..
Apabila engkau berlimpah nikmat maka jagalah, kerana maksiat,akan membuat nikmat hilang dan lenyap.
Barang siapa yang tidak mahu bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah kepadanya maka dia akan disiksa dengan nikmat itu sendiri.
4)Keempat, merasa takut kepada Allah dan khawatir tertimpa hukuman-Nya
5)Kelima, mencintai Allah… kerana seorang kekasih tentu akan mentaati sosok yang dikasihinya… Sesungguhnya maksiat itu muncul akibat dari lemahnya rasa cinta.
6)Keenam, menjaga kemuliaan dan kesucian diri serta memelihara kehormatan dan kebaikannya. Sebab perkara-perkara inilah yang akan membuat dirinya merasa mulia dan rela meninggalkan berbagai perbuatan maksiat.
7)Ketujuh, memiliki kekuatan ilmu tentang betapa buruknya perbuatan maksiat serta jeleknya akibat yang ditimbulkannya dan juga bahaya yang timbul sesudahnya yaitu berupa muramnya wajah, kegelapan hati, sempitnya hati dan gundah gulana yang menyelimuti diri,kerana dosa-dosa itu akan membuat hati menjadi mati.
8)Kelapan, memupus buaian angan-angan yang tidak berguna. Dan hendaknya setiap insan menyedari bahwa dia tidak akan tinggal selamanya di alam dunia. Dan mestinya dia sadar kalau dirinya hanyalah sebagaimana tetamu yang singgah di sana, dia akan segera berpindah darinya. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang akan mendorong dirinya untuk semakin menambah berat tanggungan dosanya, karena dosa-dosa itu jelas akan membahayakan dirinya dan sama sekali tidak akan memberikan manfaat apa-apa.
9)Kesembilan, hendaknya menjauhi sikap berlebihan dalam hal makan, minum dan berpakaian. Karena sesungguhnya besarnya dorongan untuk berbuat maksiat hanyalah muncul dari akibat berlebihan dalam perkara-perkara tadi. Dan di antara sebab terbesar yang menimbulkan bahaya bagi diri seorang hamba adalah… waktu senggang dan lapang yang dia miliki… karena jiwa manusia itu tidak akan pernah mau duduk diam tanpa kegiatan… sehingga apabila dia tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat maka tentulah dia akan disibukkan dengan hal-hal yang berbahaya baginya.
10)Kesepuluh, sebab terakhir adalah sebab yang merangkum sebab-sebab di atas… yaitu kekukuhan pohon keimanan yang tertanam kuat di dalam hati… Maka kesabaran hamba untuk menahan diri dari perbuatan maksiat itu sangat tergantung dengan kekuatan imannya. Setiap kali imannya kukuh maka kesabarannya pun akan kuat… dan apabila imannya melemah maka sabarnya pun melemah… Dan barang siapa yang menyangka bahwa dia akan sanggup meninggalkan berbagai macam penyimpangan dan perbuatan maksiat tanpa dibekali keimanan yang kukuh maka sungguh dia telah keliru.
Wallahua'lam.
No comments:
Post a Comment